Jumat, 13 Juli 2012

MENDIDIK ANAK DI ERA DIGITAL


Ringkasan Materi Seminar Komite Sekolah KB/TKIT Al Ittihad Bersama Rahmi Dahnan, Psi, Yayasan Kita dan Buah Hati
03 Desember 2011

Sekarang ini situs internet mudah sekali diakses oleh anak-anak, mereka dapat memperoleh informasi dengan cepat dan dapat bergaul dengan siapapun di belahan bumi ini.  Namun demikian banyak hal yang negatif dari pemakaian internet maupun HP apabila tidak ada filter dari orang dewasa, baik orang tuanya maupun pendidik di sekolah.  Muatan-muatan berupa gambar atau komik, game on line, maupun film dengan pornografi dan kekerasan sangat berbahaya apabila dapat dengan bebas mereka dapatkan.  Oleh karena itu kita sebagai orang tua dan pendidik harus mengantisipasi dampak negatif tersebut.

Apa yang Harus Dilakukan? 
1. Kuasai cara berinternet
2. Cek riwayat koneksinya
3. "Berteman" dengan anak
4. Ikuti perkembangannya
5. Ajak anak bijak berinternet
6. Diskusi dengan mereka
7. Arahkan 
8. Kontrol

Komik
1. Jangan beli komik sembarangan, lihat isinya.  Sampul mungkin aman dari pornografi dan kekerasan, tetapi di isi sering terselip hal-hal berbau pornografi dan kekerasan.
2. Periksa tas, rak buku, bawah tempat tidur, dan di antara pakaian dalam lemari.
3. Ajarkan anak berbagai jenis bacaan : sains, fiksi petualangan, dongeng, kisah, riwayat Rasulullah.
4. Biasakan membaca sehingga anak mencontoh.

Mengenali Games Abad 21
1. Gambar lebih realistis
2. Pemain bisa memilih karakter apa saja yang bisa diinginkan yang tidak ada di dunia nyata
3. Keterampilan lebih kompleks dan kecekatan yang tinggi
Dengan ciri-ciri di atas membuat games abad 21 lebih memberikan kepuasan psikologis, dan tetntu saja kecanduan menjadi lebih besar.  (Harris Interactive, research on line)

Dampak Positif Games
1. Meningkatkan koordinasi senso-motorik
2. Kecepatan berpikir
3. Mengasah keterampilan
4. Dapat digunakan untuk pasien yang sedang mendapat terapi fisik
5. Keterampilan menggunakan komponen peralatan elektronik

Dampak Negatif Games Bagi Anak
1. Menyebabkan kejang lengan (Repetitive Strain Injury)
2. Mengikis lutein pada retina mata
3. Mencetuskan ayan/epilepsi (ayan games/nintendo epilepsi)

Apa yang Harus Dilakukan Dengan Games?
1. Belajar kenal dengan games
2. Tanyakan pada anak games apa yang dimainkannya
3. Periksa ratingnya
4. Tanyakan dari mana mendapatkannya
5. Tahu atau tidak dampaknya
6. Diskusikan 

Rating Video Games
(Dikeluarkan oleh The Entertainment Software rating Board (ESRB))
1. EC (Early Childhood = 3 -10 tahun)
2. E (Every One = semua umur)
3. E10 (10 tahun ke atas)
4. T (Teen 13 tahun ke atas)
5. M (Mature = 17 tahun ke atas)
6. AO (Adult Only = dewasa) 
7. RP (Rating Pending) 
Tanda rating terdapat di sampul depan dan sampul belakang

Kenapa Penting Mengetahui Rating Games?
1. Banyak video game bajakan harga terjangkau dan mudah ditemukan memiliki rating ESRB yang tidak sesuai dengan rating ESRB sebenarnya.
2. banyak video game ber-rating AO (Adult Only) atau M (Mature) yang dibajak dengan rating ESRB diubah menjadi T (Teen) 


Film TV
Apa yang harus dilakukan?
1. Atur jam TV hidup
2. Pilih program
3. Bahas sebelum dan sesudahnya, apa yang anak suka dan anak suka, tanyakan alasannya.
4. Cari alternatif program yang lebih baik.
5. Memantau

Film Bioskop
Apa yang seharusnya dilakukan?
1. Perlukah ke bioskop?
2. Dengan siapa?
3. Mau nonton apa?
4. Sadarkan akan iklan film sebelum, di tengah dan di akhir film yang ditonton?
5. Bicarakan dengan anak dampak melihat adegan porno dalam keadaan gelap dengan teman.

Tujuan Penyedia Pornografi
1. Anak dan remaja kita memiliki "perpustakaan porno" Mental Model Porno, yang bisa diakses kapan saja.
2. Kerusakan otak permanen, Visual Crack Cocain/Erototksin
3. Sasaran tembak utama adalah anak kita yang baligh (33 - 36 kali ejakulasi akan menjadi pecandu pornografi seumur hidup, pelanggan seumur hidup).

Ciri-ciri anak Kecanduan Pornografi
1. Mudah haus dan tenggorokan kering
2. Sering minum
3. Sering buang air kecil
4. Sering berkhayal
5. Sulit konsentrasi
6. Jika berbicara, menghindari kontak mata
7. Sering bermain PS dan internet dalam waktu yang lama
8. Prestasi akademis menurun
9. Main dengan teman/kelompok yang 'itu-itu' saja
10. Berperilaku aneh, seperti kancing baju sampai ke atas, rambut gondrong, dan lain-lain.

Kelalaian Kita Sebagai Orang Tua :
1. Tidak mempunyai waktu yang cukup dengan anak.
2. Kurang mengajarkan agama dan penerapannya, cenderung mengalihkan ke tangan orang lain.
3. Target pengasuhan terlalu umum, kurang teguh pada prinsip, hanyut dalam trend.
4. Tanggap dan gagap teknologi
5. Memberikan anak perangkat teknologi, tidak tahu akibat negatifnya, tanpa penjelasan dan persyaratan.
6. Kurang memahami perasaan anak dan remaja, komunikasi kurang baik.

Cara Menghadapi Anak yang Kecanduan Pornografi
1. Tenang
2. Hindari marah dan panik
3. Terima dan maafkan
4. Hadapi persoalan dengan :
    syukur,  sabar, sholat dan berdoa, sedekah, baca Quran
5. Perbaiki pola pengasuhan

Memperbaiki Pola Pengasuhan (Revolusi Pengasuhan)
1. Dual parenting
2. Anak perlu divalidasi (penerimaan, penghargaan, pujian)
3. Hadirkan ayah secara emosional dan spiritual

5 Hal Membantu Anak
1. Hadirkan kembali Allah SWT dalam diri anak
2. Konsep dan harga diri yang baik
3. Kemampuan berpikir kritis
4. Mandiri dan bertanggungjawab
5. Doa

Hadirkan Allah
1. Anak adalah amanah dari Allah SWT
2. Penanaman agama harus dilakukan oleh. kedua orang tuanya
3. Agama yang diajarkan bukan BISA tetapi SUKA
4. Sumber rejeki halal dan thoyyib
5. Siapkan anak sebelum baligh menjadi anak yang sholeh
6. Pengetahuan pubertas berupa fiqih thoharoh
7. Pengetahuan tentang pentingnya menjaga diri dan batas-batas pergaulan
8. Jadikan agama dan  budaya sebagai tameng pornografi

Konsep dan Harga Diri yang Baik
1. Bermula dari komunikasi yang sangat
2. Utamakan perasaan
3. Cari tahu penyebabnya
4. Reparasi harga diri

Berpikir Kritis
1. Jelaskan pada anak target penyedia pornografi, bangun kesadaran anak untuk sembuh dari kecanduan.
2. Berunding, beri kesempatan untuk berpikir, memilih dan mengambil keputusan.
3. Kecanduan diturunkan secara bertahap dan buat kesepakatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar